Selasa, 06 Desember 2011

Sales Promotion

4. Sales Promotion.
Promosi penjualan merupakan salah satu cara dari promosi yang keempat, untuk mengetahui pengertian promosi penjualan maka penulis mengemukakan definisi yang diberikan oleh Philip Kotler sebagai berikut, "Sales promotion: those marketing activities other than personal selling, advertising and publicity, that stimulate consumer purchasing and dealer effectiveness such as displays, shows and exhibition, demontration, and various non recurrent selling efforts not in the ordinary routine".
Pengertian promosi penjualan merupakan kegiatan kegiatan pemasaran selain penjualan oleh perorangan, advertensi, dan publisitas, yang mendorong konsumen untuk membeli dan mendorong keberhasilan agen penjual, seperti misalnya pajangan, pertunjukan, eksibisi, demonstrasi serta berbagai usaha penjualan yang sifatnya tidak terus menerus dan tidak dilaksanakan secara rutin.
Menurut Converse, Huegy den Mitchell, "Sales promotion is a term frequently used to denote those activities which supplement both personal selling and advertising and help to make them effective, such as shows, exposition demontration and other non recurrent selling effor".  Promosi penjualan ialah suatu istilah yang dipakai untuk menyatakan aktivitas-aktivitas yang melengkepi baik penjualan perorangan maupun advertensi dan membuatnya efektif misalnya pertunjukan, pameran, demonstrasi serta usaha-usaha penjualan lainnya yang tidak dilakukan secara berulang-ulang dan bukan hal yang biasa.
Pada pelaksanaannya, promosi penjualan dilakukan dengan berbagai macam cara yaitu :
A. Promosi konsumen.
 Promosi konsumen ialah promosi yang ditujukan pada konsumen akhir, dapat berupa :
1.      Contoh, yaitu contoh produk yang secara diberikan kepada konsumen dengan harapan mereka menerimanya serta menggunakannya, dapat diberi secara langsung kepada konsumen atau digabungkan dengan produk yang sudah dikenal konsumen.
2.      Kupon, yaitu secarik kertas berstempelkan perusahaan yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk mendapat pemotongan harga dalam membeli produk dengan harga yang lebih murah, cara penyampaian kepada konsumen sama dengan contoh di atas yaitu dapat secara langsung atau disatukan dengan produk lain yang sudah dikenal.
3.      Pengembalian uang ganti rugi, yaitu produsen bersedia mengembalikan uang pembeli apabila kalau ternyata produk yang dijualnya tidak memuaskan lagi bagi konsumen.
4.      Promosi harga, yaitu potongan harga dari harga biasa, konsumen dapat mengetahui langsung pada bungkus atau package dari produk yang dibelinya
5.      Stempel perdagangan, yaitu pemberian kupon- kupon dengan cap dagang perusahaan, pada waktu terjadinya pembelian barang. Apabila kupon sudah terkumpul dalam jumlah tertentu, maka dapat ditukar dengan sesuatu barang dari perusahaan tersebut.
6.      Demontrasi, yaitu perbuatan nyata dari penjualan dihadapan pembeli dimana diperlihatkan serta dijelaskan cara-cara pemakaian maupun kegunaan dan daya tahan suatu barang. Dengan cara tersebut pembeli dapat melihat bagaimana kebenaran dari theme advertensi suatu produk dan manfaat apa yang akan diperoleh bila membeli produk tersebut.
7.      Persaingan, yaitu perusahaan memberi kesempatan kepada konsumen untuk memenangkan suatu undian yang diadakan oleh perusahaan tersebut.   
B.  Promosi perdagangan.
      Yaitu promosi yang ditujukan kepada pedagang perantara yang dapat berupa :
1.        Bantuan pembelian, yaitu potongan harga yang diberikan kepada penjual sehubungan dengan pembeliannya dalam jangka waktu tertentu. Sifatnya ialah jangka pendek dan biasanya dilakukan pada perkenalan barang yang baru.
2.        Bantuan yang diharapkan, yaitu komisi yang diberiken oleh produsen kepada penjual untuk setiap produk yang dijualnya dengan maksud supaya penjual cepat mengisi persediaan barangnya.Berarti dalam hal ini penjual akan mendapat premi untuk produk yang keluar dari dalam gudangnya.
3.        Bantuan sebelum pembelian, yaitu potongan yang diberikan kepada penjual berdasarkan pembelian yang dilakukan sebelumnya, misalnya membeli dalam jumlah tertentu kemudian membeli lagi.
4.        Bantuan barang dagang, yaitu penggantian kerugian yang diberikan oleh produsen kepada penjual terhadap produk yang tidak sesuai dengan yang berdasarkan kontrak yang dibuat sebelumnya.
5.        Kerja sama advertensi, yaitu advertensi yang dilaksanakan oleh penyalur tetapi biasanya akan diganti oleh produsen dalam jangka waktu tertertu.
6.        Promosi daftar penjual, yaitu advertensi yang dilakukan oleh produsen yang menyebutkan bahwa produk dapat dibeli pada penjual-penjual tertertu. Jadi dalam hal ini penjual juga dipromosikan kepada konsumen.
7.        Uang rangsangan, yaitu intensif yang diberikan kepada penyalur maupun para penjual agar mendahulukan penjualan produk perusahaan tertentu dari pada produk perusahaan lain.
8.        Kontes penjual, yaitu dorongan yang diberikan oleh perusahaan dalam bentuk hadiah untuk penyalur atau para penjual yang menjual paling banyak.
9.        Muatan penjual, yaitu premi yang diberikan kepada penjual untuk pembelian sejumlah barang-barang.
C. Promosi tenaga penjual.
 Yaitu promosi yang ditujukan kepada tenaga penjual perusahaan yang terdiri dari :
(1)     Bonus, yaitu pembayaran tunai kepad para penjual sebagai tambahan disamping gaji biasa karena usaha-usaha yang lebih dari biasa dalam menjual barang tersebut.
(2)     Kontes tenaga penjual, yaitu suatu kompetisi antara para penjual perusahaan dalam usaha untuk lebih mendorong persaingan diantara sesame mereka sehingga penjualan dapat lebih ditingkatkan.
(3)     Pertemuan penjual, yaitu pertemuan antara berbagai para penjual atau yang dilaksanakan oleh perusahaan dengan mengundang para penyalurnya , dengan tujuan untuk mendiskusikan bagaimana cara-cara penjualan yang lebih baik supaya terdapat peningkatan dari volume penjualan.
Perusahaan harus dapat menentukan bagaimana kombinasi dari advertensi, penjual perorangan, promosi penjualan dan publisitas yang paling tepat bagi perusahaannya, meskipun hal ini merupakan suatu pekerjaan yang sulit karena tidak diketahuinya secara pasti sampai sejauh mana advertensi dan alat promosi lsinnya dapat membantu mencapai tingkat yang diharapkan.  Menurut Drs. Basu Swastha D.H. dan Drs. Ira wan MBA faktor-faktor yang mempengaruhi efektif tidaknya promosi antara lain adalah :
(1)   Besarnya dana yang dipasarkan untuk promosi
(2)   Sifat pasar.
(3)   Jenis produk yang dipasarkan
(4)   Tahap-tabap dalam siklus kehidupan barang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar